Didalam ekonomi Kapitalisme modal adalah milik individu, dalam ekonomi Sosialisme modal adalah milih negara(institusi) sedangkan Dalam sistem ekonomi islam secara de facto modal milik individu sedang secara de jure modal adalah milik Alloh. Etos kerja dalam ekonomi Islam, menggunakan rasional atau rumus rumus ekonomi yang dikembangkan secara individu , paralel dengan proses rasionalisasi menghilangkan tuhan tuhan kecil menuju Tuhan yang satu sebagai pemilik secara de jure. Yang saya pahami ! islam memperbolehkan umatnya untuk memperkaya diri mereka, bahkan seluas-luasnya. dan negara tidak boleh melarangnya (bukankah ini kapitalis), namun disisi lain islam mewajibkan, sekali lagi mewajibkan umatnya yang berharta untuk berzakat atau ikut memperhatikan saudaranya yang kekurangan (bukankah ini salahsatu ajaran sosialis). jadi keseimbangan diantara keduanya adalah ajaran islam. islam terlalu mulia untuk dibandingkan dengan kapitalisme atau di sejajarkan dengan sosialisme.
Ekonomi Islam dan ekonomi kapitalisme tidak perlu dipertentangkan, Islam tidak pernah melarang orang mencari kekayaan ,justru sangat dianjurkan asalkan dibelanjakan dijalan yang diridoi Allah,dan jangan lupa dizakati. Tapi juga tidak bisa disamakan karena jelas-jalas kapitalisme itu pondasainya menganut sistem riba dan persaingan bebas, sedangkan dalam Islam sebaliknya dimana riba sudah jelas keharamannya dan ini harus di buang jauh-jauh dan islam tidak mengenal pasar bebas secara mutalak seperti layaknya yang ada pada sistem ekonomi kapitalisme, dan sistem ekonomi islam juga tidak mutlak mengatur pasar layaknya sosialisme, namun ada wilayah yang harus diatur oleh islam dan ada wilayag yang boleh dikuasi oleh individu atau bersaing bebas.Yang mengherankan sekarang ketika sistem kapitalisme sedang menghitung hari menjelang kehancurannya,disaat yang sama dengan para pendekar kapitalisme dunia berpaling ke sistem ekonomi syariah Islam sebagai solusi, jadi ironis kalau ada yang mau mengecilkan arti keunggulan sistem ekonomi Islam, dengan mengatakan bahwa Ekonomi Islam itu seolah olah identik dengan sistem kapitalisme. Bagaimana mungkin Islam yang memiliki dasar ekonomi syariah dapat disejajarkan dengan teori kapitalisme (modal)yang rendah? Di dalam kapitalisme tidak ada hukum-hukum zakat, sedekah, baitul maal, halal dan haram dalam muamalah. Yang ada di kapitalisme itu RIBA, kredit dengan bunga, pajak yang tak berimbang, praktik suap(tidak dapat dihapuskan), penguasaan tanah orang-orang miskin dan sebagainya.
Sistem ekonomi kapitalis bertolak belakang dengan sistem islam, karna cukup jelas asal produknya berbeda, yang kapitalis dari otak manusia sedang kan Islam dari Sang Pencipta Alloh SWT. misal, kapitalis boleh memiliki apa saja asal punya uang, pulau boleh dibeli, hutan boleh dikuasai, listrik bisa dimonopoli oleh swasta atau individu/asing, sedang Islam, sabda Rosul “Seorang muslim berserikat dlm 3 hal Air,Padang(Hutan),Api”, jadi Islam memberikan aturan tidak hanya cara mendapatkan uang yang halal, tapi pembelanjaannya harus juga halal. Dan ingatlah aturan Alloh SWT tidak lain untuk kemaslahatan manusia sendiri, karna Dialah yang Maha Tahu hakikat manusia dr pada manusia itu sendiri. ketika aturan Dia ditentang manusia lihatlah akibatnya: untuk sekedar minum air, kita harus membeli dengan harga yang mahal karna dikuasai individu, ketika tambang minyak, emas dll dikusai swasta asing maka harga BBM begitu mahalnya,seperti yang kita rasakan saat ini. dan banyak lagi kerusakan yg ditimbulkan dari menentang sistem buatan Allah SWT. Selama negri ini masih menganut sistem yang kapitalis, maka selama itu pula umut manusia akan merasakan ketidak adilan, menolak pernerapan syariah berarti memperpanjang kekufuran. Dan yang perlu di ketahui bahwasanya untuk melakukan sebuah perubahan secara totalitas tidak cukup hanya merubah sistem ekonominya saja tapi harus dirubah dulu ideologi negeri ini dg ideologi Islam, barulah Islam akan tampak keunggulannya.
Semoga aja para pengusa zolim negri saat ini segera menyadari akan pentingnya penerapan sistem ekonomi islam dalam kehidupan kehidupan berekonomi, dan syukur-syukur lagi penerapan Sistem islam secara totalitas. ^HaRdi^
